BANDA ACEH - Dokter Zaini Abdullah yang kini
menjabat Gubernur Aceh menyatakan, secara pribadi ia mendukung pasangan
Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebagai calon Presiden RI periode 2014-2019.
Pernyataan itu disampaikan dr Zaini Abdullah melalui telepon dari
Stockholm, Swedia, sekitar pukul 13.40 WIB, Rabu (4/6) kemarin.
Gubernur Zaini bersama rombongan masih berada di Swedia dalam rangka
lawatannya ke luar negeri menggalang kerja sama pengembangan ekonomi,
kesehatan, pendidikan, dan pariwisata di Aceh.
Zaini juga
mengemukakan alasannya mendukung pasangan Jokowi-JK. Alasan pertama,
Jusuf Kalla adalah arsitek sekaligus figur yang paling berjasa dalam
terwujudnya perdamaian Aceh tahun 2005 di Helsinki.
Alasan
kedua, hanya Jusuf Kalla-lah yang dapat diharap dan dipercaya rakyat
Aceh bisa mempercepat realisasi dari butir-butir MoU Helsinki maupun
turunan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) yang tinggal sedikit lagi
belum terealisasi pada masa kepemimpinan SBY-Boediono.
Gaya
Jokowi yang sederhana dan merakyat sesuai pula dengan budaya rakyat
Aceh. Apalagi Jokowi pernah bekerja di Aceh dan tentu lebih mengerti
Aceh. “Kita harapkan masyarakat Aceh tahu memposisikan diri dalam
menentukan pilihannya pada Pilpreskali ini,” kata Zaini.
Anggota Tuha Peuet Partai Aceh (PA) ini juga menambahkan, meskipun
Muzakir Manaf menyatakan secara pribadi mendukung Prabowo-Hatta sebagai
calon presiden, tapi secara kepartaian Muzakir dia harapkan tidak
membuat klaim seperti itu.
Di mata Zaini, PA itu merupakan
sebuah partai besar dan memiliki pendukung yang sangat banyak di Aceh.
Personel pengurusnya juga ramai. Oleh karenanya, dalam membuat sebuah
komitmen atau pemihakan politik terhadap kandidat presiden/wakil
presiden, tidak seharusnya dilakukan di luar mekanisme kepartaian.
“Dalam sebuah partai besar, pernyataan dukungan tidak boleh dilakukan
hanya oleh satu orang saja, sekalipun ia elite partai. Keputusan politik
sepenting dan sestrategis itu harusnya diambil melalui musyawarah
bersama sebagaimana diatur dalam AD/ART partai,” kata Zaini.
Atas
dasar itu, ia sarankan agar Mualem--panggilan akrab Muzakir
Manaf--selaku Ketua Umum DPA PA segera menggelar musyawarah besar
(mubes) atau apa pun namanya yang dari forum itu nanti akan dicapai
konsensus bersama tentang pasangan capres/cawapres mana yang didukung PA
pada Pilprestahun ini.
No comments:
Post a Comment