info berita

Saturday, January 2, 2016

PELEMPARAN BUS ACEH DI MEDAN, 1 BAYI MENINGGAL DUNIA

Sopir Bus : Wahai Polda Aceh Ini Yang Kalian Cari Pelakunya, Jangan Asyik Klaim DPO Din Minimi Cs, Buktikan Nyalimu !
Sopir Bus: Kami Cari Polisi, Polisi Cari Duit ! Akibat Pelemparan 1 Bayi Meninggal Dunia
Jaring besi untuk melindungi kaca depan dan sopir dari lemparan batu. Namun tak cukup halus untuk menghalau peluru senapan angin.
MEDAN - Aksi pelemparan batu dan penembakan bis antarkota antarprovinsi di sepanjang Kecamatan Tanjung Pura, Gebang dan Pangkalan Brandan, Langkat, Sumatera Utara, semakin meningkat. Anehnya, polisi seperti tak berbuat apa-apa untuk menindak pelaku kejahatan itu. Akibat pelemparan bus, beberapa waktu lalu, seorang bayi tewas. Kemarin malam, aksi pelemparan semakin meningkat. Tak puas hanya dengan ketapel, mereka kini beralih ke senapan angin.
Seorang sopir yang tak mau disebutkan nama dan tempat usahanya mengaku tak berdaya melawan aksi kelompok itu. Menurut dia, polisi sebenarnya bisa saja menangkap mereka karena pelakunya orang yang itu-itu saja. Sopir enggan berurusan dengan polisi karena proses yang lama namun tak meredakan aksi pelemparan dan penembakan itu. Untuk setiap pelaporan, kata dia, sopir harus memberi jumlah uang bervariasi. Ini jelas memberatkan sopir.
"Kami cari polisi, polisi cari duit," kata seorang sopir
Linda, manajer operasional PT Putra Pelangi, mengungkapkan seorang sopir mereka terkena serpihan kaca yang menyobek pelipis kanan. Sebulan kemudian, setelah sembuh, si sopir nahas itu kembali terkena serpihan kaca saat melintasi kawasan Gebang. Bak sopir kendaraan F-1, beberapa sopir memilih menggunakan helm saat melintasi daerah itu. Ini menyebabkan mereka semakin sulit melihat, karena jarak pandang terhalang jaring besi yang terpasang di kaca bagian depan bus.
"Kemarin, empat bus kami (Putra Pelangi) ditembak dan diketapel sehingga rusak. Bus lain yang melintas malam itu juga rusak," kata Linda. Sama seperti diutarakan sopir, mereka mengaku kapok berurusan dengan polisi karena tidak pernah ada penyelesaian. Beberapa pelaku ditangkap kemudian dilepaskan lagi karena dilindungi oleh oknum polisi berpangkat lebih tinggi.
"Beberapa jam setelah ditangkap, orang yang melempar dilepaskan karena saudaranya polisi juga," kata Linda. Pernah, kata Linda, seorang sopir cedera oleh lemparan batu dan membuatnya pingsan saat mengemudi. Kendaraan itu lantas menabrak rumah warga di dekat lokasi pelemparan. Bukannya membantu korban, bus itu dijarah. Perusahan juga dipaksa mengganti kerugian akibat tabrakan itu.
"Kami nggak tahu mau bagaimana lagi," kata Linda. Pantauan AJNN, operator bus dan para sopir tetap menjalankan armada mereka. Mereka memilih menanggung risiko ketimbang tak bisa membawa pulang uang untuk keluarga mereka.

Enam Tuntutan Rasional Kelompok Bersenjata Din Minimi Kepada BIN

LHOKSEUMAWE - Dalam konferensi pers yang diadakan di Hotel Lido Graha, Lhokseumawe, Aceh, Selasa (29/12/2015), Kepala Badan Inteligen Negara (BIN) Sutiyoso menyebutkan kelompok bersenjata Din Minimi dalam penyerahan dirinya mempunyai beberapa tuntutan.
Tuntutan tersebut dirasa masuk akal oleh Kepala BIN Sutiyoso. "Saya rasa tuntutannya rasional, misalnya yang pertama Din Minimi minta Reintegrasi sesuai perjanjian di Helsinksi dilanjutkan. Yang kedua, minta agar anak yatim piatu terutama keluarga Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dipelihara. Yang ketiga minta para inoeng bale (janda GAM) diperhatikan kesejahteraannya, ini tentu nanti akan menjadi urusan Pemerintah Daerah dan Departemen Sosial (Depsos)," ujar Sutiyoso.
"Yang keempat dia minta agar nanti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa turun ke Pemerintahan Daerah. Yang kelima usulannya agar dalam Pilkada 2017 ada peninjau independen. Yang terakhir minta amnesti untuk Din Minimi dan seluruh anggota kelompoknya yang berjumlah 120 di lapangan dan 30 yang telah dipenjarakan", lanjut Sutiyoso.
Keenam tuntutan tersebut dirasa wajar dan tidak ada masalah. Namun sekali lagi pihak BIN menyatakan semua tuntutan tersebut perlu proses dan waktu dalam pengupayaannya. *

Pemimpin kelompok bersenjata di Aceh, Nurdin Ismail alias Din Minimi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut kasus tindak pidana korupsi di Provinsi Aceh. Permintaan itu disampaikannya saat bertemu dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso untuk bernegosiasi perhentian perlawanan terhadap pemerintah Indonesia.
Menanggapi hal itu, Ketua KPK Agus Rahadjo merespon positif permintaan tersebut. Dia mengatakan, bahwa pihaknya siap turun tangan mengusut dugaan kasus korupsi yang ada di Tanah Rencong itu.
"Kalau memang di sana butuh perhatian ekstra (mengungkap kasus korupsi), ya kami akan turun," ujar Agus di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta
Ada beberapa tuntutan yang dimereka sampaikan sebagai syarat menyerahkan diri. Salah satunya meminta agar KPK mengusut kasus tindak pidana korupsi di Aceh. Selain itu Din Minimi meminta agar dibentuk tim pengawas independen untuk Pemilu Serentak di Aceh pada 2017 mendatang.

Thursday, June 5, 2014

Gubernur Aceh Zaini Abdullah Secara Resmi Dukung Capres Cawapres No. Urut 2 Jokowi-Jusuf Kalla

BANDA ACEH - Dokter Zaini Abdullah yang kini menjabat Gubernur Aceh menyatakan, secara pribadi ia mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebagai calon Presiden RI periode 2014-2019.

Pernyataan itu disampaikan dr Zaini Abdullah melalui telepon dari Stockholm, Swedia, sekitar pukul 13.40 WIB, Rabu (4/6) kemarin.

Gubernur Zaini bersama rombongan masih berada di Swedia dalam rangka lawatannya ke luar negeri menggalang kerja sama pengembangan ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan pariwisata di Aceh.

Zaini juga mengemukakan alasannya mendukung pasangan Jokowi-JK. Alasan pertama, Jusuf Kalla adalah arsitek sekaligus figur yang paling berjasa dalam terwujudnya perdamaian Aceh tahun 2005 di Helsinki.

Alasan kedua, hanya Jusuf Kalla-lah yang dapat diharap dan dipercaya rakyat Aceh bisa mempercepat realisasi dari butir-butir MoU Helsinki maupun turunan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) yang tinggal sedikit lagi belum terealisasi pada masa kepemimpinan SBY-Boediono.

Gaya Jokowi yang sederhana dan merakyat sesuai pula dengan budaya rakyat Aceh. Apalagi Jokowi pernah bekerja di Aceh dan tentu lebih mengerti Aceh. “Kita harapkan masyarakat Aceh tahu memposisikan diri dalam menentukan pilihannya pada Pilpreskali ini,” kata Zaini.

Anggota Tuha Peuet Partai Aceh (PA) ini juga menambahkan, meskipun Muzakir Manaf menyatakan secara pribadi mendukung Prabowo-Hatta sebagai calon presiden, tapi secara kepartaian Muzakir dia harapkan tidak membuat klaim seperti itu.

Di mata Zaini, PA itu merupakan sebuah partai besar dan memiliki pendukung yang sangat banyak di Aceh. Personel pengurusnya juga ramai. Oleh karenanya, dalam membuat sebuah komitmen atau pemihakan politik terhadap kandidat presiden/wakil presiden, tidak seharusnya dilakukan di luar mekanisme kepartaian.
“Dalam sebuah partai besar, pernyataan dukungan tidak boleh dilakukan hanya oleh satu orang saja, sekalipun ia elite partai. Keputusan politik sepenting dan sestrategis itu harusnya diambil melalui musyawarah bersama sebagaimana diatur dalam AD/ART partai,” kata Zaini.
Atas dasar itu, ia sarankan agar Mualem--panggilan akrab Muzakir Manaf--selaku Ketua Umum DPA PA segera menggelar musyawarah besar (mubes) atau apa pun namanya yang dari forum itu nanti akan dicapai konsensus bersama tentang pasangan capres/cawapres mana yang didukung PA pada Pilprestahun ini.

Azmi Ketua Barisan Pendukung Partai Aceh : Mualem Harus Jujur Dan Diminta Pertanggungjawabkan Dana Rp. 50 miliar dari Partai Gerindra

BANDA ACEH - Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA) Muzakir Manaf diminta mempertanggungjawabkan uang yang telah diterima dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang dipimpin calon presiden nomor Prabowo Subianto Rp50 miliar.

"Mualem atau Muzakir Manaf harus mempertanggungjawabkan uang itu. Kalau masalah ada terima atau tidak, Muzakir Manaf harus membuktikannya," ketua Ketua Barisan Pendukung Partai Aceh Azmi kepada wartawan dalam Konferensi Pers di Banda Aceh, Rabu (4/6/2014)

Selain itu, Mualem juga diminta untuk mempertanggungjawabkan keputusannya yang tidak sesuai dengan mekanisme Partai Aceh dalam hal berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai presiden.

"Belum ada keputusan resmi dari partai untuk menentukan arah koalisi. Yang terjadi saat ini adalah keputusan pribadi untuk mendukung Prabowo," ungkap dia.

Azmi juga meminta kepada Muzakir Manaf atau yang sering sisapa Mualem untuk mempertanggungjawabkan tindakannya dalam melakukan pemecatan terhadap petinggi Partai Aceh.

"Kami menduga pemecatan dilakukan oleh Mualem karena masalah pribadi, dan selalu menilai pengkhianat kepada pengurus Partai Aceh ketika melakukan kritikan kepada Mualem," imbuhnya.

Apabila tuntutan ini tidak dijalankan, Azmi mendesak Muzakir Manaf untuk mundur sebagai Ketua Umum Partai Aceh.

"Tuha Peut Partai Aceh yang merupakan pimpinan tertinggi harus segera mengambil sikap terhadap permasalahan ini secara arif dan bijaksana," harapnya. 

Tiba Di Aceh, Pemain Timnas U-19 Di Sambut Tarian Ranup Lampuan Di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda

* Pemain Timnas U 19 Akan Menginap Di Hotel Mekkah ( Depan RSUZA Banda Aceh)

Banda Aceh - Pemain Timnas U-19 Tiba di Aceh via Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang. Kedatangan pasukan Garuda Jaya tersebut ke Aceh dalam rangka Tur Nusantara Jilid II.

Kedatangan mereka turut disambut oleh Agam-Inong (Duta Wisata) Aceh di Sultan Iskandar Muda Airport. Mereka tiba di Bandara sekitar pukul 16.00 WIB.

Melalui akun twitter Timnas U-19, menuliskan, Skuad Timnas U-19 selamat datang di Serambi Mekkah.

Dalam rangkaian Tur Nusantara Timnas U-19 Jilid II tersebut, anak-anak asuhan pelatih Indra Sjafri itu dijadwalkan akan melakukan laga uji coba melawan timnas Aceh U 21.

Pertandingan uji coba Timnas U-19 versus U-21 Aceh ini akan berlangsung pada Jumat, 6 Juni 2014 pukul 20.00 WIB di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh Juga Live Di SCTV.

Berikut foto kedatangan pemain Timnas U-19 setibanya di Bandara Sultan Iskandar Muda yang disambut oleh Duta Wisata Aceh

Sunday, March 16, 2014

32 Peselancar Asing Dari Benua Asia, Eropa, Australia Dan Amerika Ikut Kompetisi Surfing di Aceh

Foto : Peselancar turun naik ke pantai usai melakukan surfing di pantai wisata Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Di Aceh Surfing Compettion Series IV International

BANDA ACEH - Sebanyak 32 peselancar dari berbagai negara adu keahlian dalam International Surfing Competition di Pantai Lhok Nga, Aceh Besar. Kegiatan ini bukan sebatas ajang lomba, tapi sekaligus sebagai upaya mempromosikan wisata Aceh.

Pantai Lhok Nga merupakan lokasi wisata favorit, khususnya bagi warga lokal. Laut biru kehijau-hijauan dipadu hamparan pasir putih sepanjang pantai yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, lokasi ini cocok dikunjungi siapa saja. Ombaknya juga cocok untuk berselancar.

Menurut Ketua Panitia, Dery Setyawan, kompetisi internasional ini merupakan yang keempat kalinya dihelat di Aceh. Peserta yang ikut antara lain berasal dari Malaysia, Thailand, Australia, Selandia Baru, Inggris, Denmark, Prancis, dan Indonesia. Dari Indonesia antara lain berasal dari Aceh, Bali, dan lainnya.

"Kegiatan berlangsung dari hari ini sampai besok," katanya.

Irwandi Yusuf Dampingi Surya Paloh Pada Kampanye Akbar Partai NasDem Di Stadion H Dimoerthala Lampuneung Banda Aceh

Foto: Irwandi Yusuf & Surya Paloh Tiba Di Arena Kampanye

BANDA ACEH-Mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf tampak hadir dan duduk di samping Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), hari ini, Minggu, (16/3) di depan Stadion di Murthala.

Para personil kepolisian berjaga dalam kegiatan tersebut, ditambah dengan masyarakat yang hadir dalam memadati kampanye perdana Pemilu 2014 ini.

Selain Irwandi Yusuf yang merupakan pendiri Partai Nasional Aceh tampak juga, Ketua Dewan Pertimbangan DPW Partai Nasdem Aceh, HT. Pribadi, Ir. Faisal dan para calon Legislatif Partai Nasdem.

Acara juga membacakan 10 program Partai NasDem, pembacaan tekad nasDem dan penyerahan simbolis terhadap pembinaan komunitas becak Aceh serta penyerahan simbolis Al Quran kepada DPW Partai NasDem Aceh sebagai ikrar damai kampanye