BANDA ACEH - Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA) Muzakir Manaf diminta mempertanggungjawabkan
uang yang telah diterima dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
yang dipimpin calon presiden nomor Prabowo Subianto Rp50 miliar.
"Mualem atau Muzakir Manaf harus mempertanggungjawabkan uang itu. Kalau
masalah ada terima atau tidak, Muzakir Manaf harus membuktikannya,"
ketua Ketua Barisan Pendukung Partai Aceh Azmi kepada wartawan dalam
Konferensi Pers di Banda Aceh, Rabu (4/6/2014)
Selain itu,
Mualem juga diminta untuk mempertanggungjawabkan keputusannya yang tidak
sesuai dengan mekanisme Partai Aceh dalam hal berkoalisi dengan Partai
Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai presiden.
"Belum ada keputusan resmi dari partai untuk menentukan arah koalisi.
Yang terjadi saat ini adalah keputusan pribadi untuk mendukung Prabowo,"
ungkap dia.
Azmi juga meminta kepada Muzakir Manaf atau yang
sering sisapa Mualem untuk mempertanggungjawabkan tindakannya dalam
melakukan pemecatan terhadap petinggi Partai Aceh.
"Kami
menduga pemecatan dilakukan oleh Mualem karena masalah pribadi, dan
selalu menilai pengkhianat kepada pengurus Partai Aceh ketika melakukan
kritikan kepada Mualem," imbuhnya.
Apabila tuntutan ini tidak dijalankan, Azmi mendesak Muzakir Manaf untuk mundur sebagai Ketua Umum Partai Aceh.
"Tuha Peut Partai Aceh yang merupakan pimpinan tertinggi harus segera
mengambil sikap terhadap permasalahan ini secara arif dan bijaksana,"
harapnya.
No comments:
Post a Comment