Banda Aceh-Gubernur Aceh Zaini Abdullah berharap komponen masyarakat di daerahnya untuk menjadikan Syariat Islam sebagai panduan berdemokrasi terutama pada Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif April 2014.
"Saya berharap seluruh komponen masyarakat Aceh, memperhatikan nilai
etika dan moral serta menjadikan syariat Islam sebagai panduan
berdemokrasi termasuk dalam Pemilu yang akan datang," katanya di Banda
Aceh, Selasa (14/1/2014).
Hal tersebut juga disampaikan
gubernur pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Raya
Baiturrahman Banda Aceh. Menurut gubernur, kesadaran berdemokrasi etis
yang berlandaskan syariat ditandai dengan terciptanya situasi damai,
aman dan kondusif dalam menjalankan Pemilu.
Rakyat tidak boleh
merasa ditindas, karena penindasan dan pemaksaan adalah tindakan yang
bertentangan dengan demokrasi dan Syariat Islam. Berikan kebebasan
kepada masyarakat untuk menentukan pilihannya dengan rasa tanggung
jawab, kata Zaini menambahkan.
Momentum peringatakan hari lahirnya Muhammad SAW perlu dicermati dan dijadikan pedoman, termasuk dalam berkampanye ke depan.
"Saya mengajak kita semua untuk senantiasa menjaga dan mempertahankan
kedamaian yang telah terbangun selama ini," kata gubernur menambahkan.
Kedamaian yang tercipta di Aceh, menurut Zaini akan memperlancar
pembangunan yang akhirnya menuai kesejahteraan bagi seluruh rakyat Aceh.
Jangan nodai kedamaian yang sudah bersemi di hati rakyat Aceh, dengan tindakan anarkhisme, teror, dan penganiayaan.
No comments:
Post a Comment