Foto : Hutan Di Pidie Terbakar
SIGLI - Sedikitnya 3.391, 37 hekatare hutan di wilayah Geumpang, Manee dan Tangse, Kabupaten Pidie masuk kawasan kritis.
Hal itu dikarekan kerap terjadinya deforestasi (penggundulan hutan)
secara sistematis untuk lahan pertanian dan pelaku pembalakan liar.
"Kawasan hutan yang sangat kritis meliputi, 1.535,25 Ha di Kecamatan
Geumpang, 1.106,06 Ha hutan Manee dan 1.640,06 Hutan Tangse, atau setara
1,5 persen dari 229.777.04 Ha total luas kawasan hutan di Pidie," kata
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pidie Syarkawi kepada
acehonline.info, Rabu (15/1).
Sementara itu wilayah hutan yang
dalam kondisi kritis, Syarkawi meamabahkan, berjumlah 6.085.21 Ha juga
dikawasan Geumpang, Manee dan Tangse atau 2,6 persen luas kawasan hutan
Pidie. Begitupun hutan diambang kritis telah mencapai 5,3 persen dari
luas total hutan Pidie. Kawasan hutan tersebut terletak di Geumpang,
Manee, Tangse dan Tiro Truseb.
"Kawasan hutan sangat kritis,
kritis dan diambang kritis, terdapat dikawasan hutan lindung, hutan
produksi dan hutan suaka, sehingga perlu perhatian serius dari semua
sektor terkait," ujar Syarkawi.
Hutan Pidie, Syarkawi menjelaskan,
terdiri dari kawasan hutan lindung seluas 185.424 ha, hutan produksi
43.663,04 Ha dan hutan suaka 190 ha, yang merupakan tumpuan sumber air
kelangsungan hidup hayati dan sumber ekonomi masyarakat.
"Maka dari itu sangat diperlukan penanganan secara serius, sebelum kawasan tersebut hancur total," jelasnya.
Dinas Kehutanan, Syarkawi menambahkan, secara terus menerus melakukan
pengawasan, penekanan intensitas Illegal Logging, serta sosialisasi
kepada masyarakat dan reboisasi. Hal itu menurutnya perlu
ditindaklanjuti oleh lintas sektor sebagai upaya penyelamatan kawasan
hutan.
"Dari kenyataan tersebut, perlu adanya kesadaran semua pihak
untuk tidak lagi menganggu kawasan hutan agar hutan yang kita miliki
terjaga kelestariannya demi anak cucu dimasa mendatang," imbuhnya.
No comments:
Post a Comment