“ Madu Buloh Seuma memang sudah dikenal di
berbagai daerah. Tidak sedikit orang dari luar Aceh Selatan datang ke
Kecamatan Trumon untuk mencari madu lebah Buloh Seuma,” kata Bupati Aceh
Selatan T Sama Indra di Tapaktuan.
Foto : Madu Buloh Seuma
Tapaktuan – Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, mulai
mempromosikan madu lebah asli asal Desa Buloh Seuma, sebagai salah satu
hasil bumi dari pedalaman daerah itu.
T Sama Indra yang baru
dilantik sebagai bupati beberapa bulan lalu itu juga telah mengunjungi
kemukiman yang memiliki tiga desa yakni Kuta Padang, Raket dan Gampong
Teungoh.
Menurutnya, ia sudah berbicara dengan tokoh masyarakat
di daerah yang berada di perbatasan dengan Kota Subulussalam dan
Kabupaten Aceh Singkil itu dan mereka telah menyatakan komitmen untuk
menjaga kawasan hutan sebagai tempat lebah mengeluarkan madunya.
“Selain berprofesi nelayan, penduduk di kemukiman ini juga berprofesi
sebagai pencari madu. Masyarakat di sini sudah punya ‘resam’ (peraturan
desa) yang melarang penebangan pohon agar madu tetap berkembang di
daerah itu,” kata T Sama Indra.
T Sama Indra sangat berharap
warga benar-benar menjaga komitmen dari peraturan desa itu agar
lingkungan juga tetap terjaga dengan baik.
Didampingi juru
bicara Kaukus Pantai Barat Selatan (KPBS) TAF Haikal, ia mengatakan akan
memboyong madu lebah asli Buloh Seuma untuk dipromosikan pada Pekan
Kebudayaan Aceh (PKA) VI di Banda Aceh 19 September 2013.
TAF
Haikal mengatakan dari berbagai referensi yang berhasil dikumpulkan
menyebutkan produksi madu daerah di daerah terisolir itu mencapai 10 ton
per tahun.
“Madu alam Buloh Seuma merupakan madu terbaik di
Provinsi Aceh, Madu itu bahkan telah diekspor ke berbagai negara dan
diharapkan menjadi produk andalan Aceh Selatan,” katanya
No comments:
Post a Comment