info berita

Thursday, January 16, 2014

FMIPA Unsyiah : Bijih Besi di Aceh Bermineral Tinggi, Stop Ekspor Bijih Besi Ke China !

FMIPA Unsyiah :
Bijih Besi di Aceh Bermineral Tinggi, Stop Ekspor Bijih Besi Ke China !

Foto : Ahmad Benyamin memperlihatkan pecahan batu mengandung kadar biji besi di lokasi penambangan, Desa Jantang, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar

Banda Aceh :
Menurut Zulkarnain, timnya sudah melakukan identifikasi fasa menggunakan teknik difraksi sinar-X. Hasilnya, bijih besi yang terdapat di Lhoong dan Lampakuk (Aceh Besar), kemudian Manggamat (Aceh Selatan), dan Babahrot (Abdya) merupakan bijih besi yang potensial, didominasi oleh senyawa hematite (Fe2O3) dan magnetite (Fe3O4).

Untuk mengetahui kandungan mineral di dalam bijih besi tersebut, kata Zulkarnain, pihaknya melakukan identifikasi dengan teknik fluoresensi sinar-X. Dengan cara ini akhirnya diketahui bahwa bijih besi Lhoong memiliki kandungan hematite mencapai 93,88% dan bijih besi Manggamat sebesar 85,31 %. Adapun bijih besi di Lampakuk didominasi oleh jenis magnetite sebesar 86,81%, sedangkan di Babahrot 79,22%.
"Saat ini kami sedang lakukan identifikasi untuk melihat karateristik bijih besi di daerah Subulussalam," sebutnya.

Menariknya lagi, kata Zulkarnain, hasil pengukuran sifat kemagnetan pada bijih besi Aceh, di sa

"Bijih besi dimaksud terlebih dulu kami reduksi menjadi serbuk berskala nano secara mekanis (mechanical milling). Karena itu, sangat disayangkan jika mineral itu diekspor secara mentah, umumnya ke Cina. Hasil olahan di negeri Cina, lalu dikirim lagi ke kita dalam bentuk barang jadi dengan nilai jual yang lebih tinggi. Alhasil, nilai tambahnya justru dinikmati oleh Cina," kata peneliti tersebut.

"Sudah saatnya kita tidak menjual lagi hasil kekayaan kita secara murah ke negeri luar," demikian Zulkarnain Jalil.

No comments:

Post a Comment