MEDAN-Umumnya yang
biasa melapor dan jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah
kaum perempuan. Namun yang terjadi kali ini malah sebaliknya.
Seorang suami, Irwanto (43) warga Jl.
Pancasila, Gang Melati, Desa Tembung, Kec. Percut Sei Tuan yang melapor
karena tak tahan tiap hari dianiaya istrinya, Hera Ningsih (39).
Saat ditemui di kantor polisi, Irwanto
mengaku selama ini hampir tiap hari ia dipukuli istrinya. Meski
tersiksa, tapi demi keutuhan rumah tangganya dan nasib ketiga anak
mereka, Irwanto masih mencoba bersabar.
Ironisnya, kesabaran Irwanto justru
membuat istrinya makin merasa di atas angin. Karena sudah kelewatan
batas, Irwanto akhirnya melaporkan wanita yang telah 8 tahun dinikahinya
itu ke kantor polisi.
Kesabaran Irwanto habis bermula pada
Sabtu (7/12) siang. Kala itu korban hendak memasang kelambu untuk
anaknya yang masih sakit agar tidak digigit nyamuk. Dan entah mengapa,
tiba-tiba istrinya langsung marah-marah dan mengoyak-ngoyak kelambu
tersebut. Saat ditanya alasannya, sang istri yang bak orang kesetanan
langsung memukulinya dengan gagang sapu ijuk.
"Aku tidak tahu kenapa, pas aku mau pasang kelambu untuk anakku yang masih sakit. Istriku malah langsung datang dan marah-marah. Setelah itu dia langsung mengoyak kelambu. Pas kutanya kenapa marah, dia malah memukuli kuping dan kedua kakiku dengan gagang sapu," lirih Irwanto pada kru Posmetro Medan (Grup JPNN).
"Aku tidak tahu kenapa, pas aku mau pasang kelambu untuk anakku yang masih sakit. Istriku malah langsung datang dan marah-marah. Setelah itu dia langsung mengoyak kelambu. Pas kutanya kenapa marah, dia malah memukuli kuping dan kedua kakiku dengan gagang sapu," lirih Irwanto pada kru Posmetro Medan (Grup JPNN).
Karena cerita Irwanto kurang bisa
diterima akal sehat, kembali Posmetro menanyakan apa sebenarnya penyebab
kemarahan sang istri. Tapi Irwanto tetap mengaku tak mengetahuinya. Dan
saat disinggung apakah ia tidak menafkahi keluarganya? Irwanto juga
membantahnya.
"Sumpah, aku nggak tau kenapa dia
marah-marah. Kalo soal menafkahi aku bertanggung jawab. Kami buka usaha
jualan kelontong dan akulah memodali usaha tersebut," ucap korban
membela diri.
Selanjutnya, setelah merembukkan kasus
penganiayaan yang diterimanya dari sang istri terhadap keluarga, Korban
pun akhirnya memutuskan untuk membuat pengaduan ke Polsek Percut, Minggu
(8/12).
"Aku tidak tahan lagi. Dan aku tidak menyesal karena tidak ada kecocokan lagi. Makanya aku melaporkan dia," tambahnya lagi.
Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Ronald
Sipayung SH SIK yang dikonfirmasi mengaku telah menerima laporan korban.
"Laporan korban sudah kita terima, dan masih kita proses," singkatnya. (tun/deo)
No comments:
Post a Comment