info berita

Tuesday, November 5, 2013

Kader Golkar Jambi Senang dengan Insiden "Es Tebu"

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Golkar Indra J Piliang angkat bicara mengenai insiden "es tebu" yang melibatkan Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie alias Ical yang terjadi di Jambi, Senin (4/11/2013).
Melalui akun Twitter-nya @IndraJPiliang, Indra mengaku tersenyum sendiri membaca pemberitaan mengenai es tebu yang belum dibayar. Insiden itu, kata dia, menjadi bahan candaan di kalangan kader Golkar di Jambi.
Seperti diberitakan, Ical datang ke Jambi untuk menghadiri pelantikan Sy Fasha dan Abdullah Sani sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi periode 2013-2018. Seusai acara, Ical dan para tukang sapu dan tukang ojek makan di Rumah Makan Munir yang letaknya di seberang kantor DPD Golkar Jambi.
Seusai makan, Ical mencoba minuman es tebu yang dijual di depan rumah makan. Singkat cerita, seusai minum, tidak ada yang membayar. Padahal, menurut pedagang es tebu, Acit, jumlah pembelinya sampai ratusan orang. Ketika ditagih, Acit pun "dipingpong".
Indra bercerita, para kader Golkar yang datang ke kantor DPD Golkar Jambi biasa makan di Rumah Makan Munir dan meminum es tebu. Biasanya, kalau kader Golkar makan dan memesan es tebu, pedagang es tebu akan lapor ke pemilik rumah makan. Mereka sudah saling kenal.
Indra mengatakan, caleg DPR dari Golkar bernama Pinto ketika itu membayar Rp 50.000 kepada pedagang es tebu lantaran dipikir tak sampai 25 orang yang memesan es tebu. "Ditolak yang jualan," kata Indra.
Menurut Indra, jumlah orang yang memesan es tebu tak sampai 100 orang. Setelah dihitung, kata Indra, hanya ada 55 orang yang memesan. "Jadi, dibayar Rp 110.000. Ada lebihnya lah," kata dia.
Masalah es tebu dianggap sudah selesai. Sampai sekarang, kata dia, Acit tetap berjualan es tebu di tempat yang sama. "Kader-kader Partai Golkar senang dengan 'insiden es tebu' ini. Tahu peta. Mengerti nama-nama besar di socmed," kata Indra di akhir tweet-nya.

No comments:

Post a Comment