BANDARLAMPUNG - Bayu
Perdana harus mempertanggung jawabkan perbuatannya karena sudah
menyebarkan foto bugil mantan pacarnya Brigadir RS. Namun keluarga masih
terus berkelit bahwa Bayu adalah pelaku kriminal. Keluarga membela, apa
yang dilakukan Bayu karena patah hati.
"Anak saya bukan kriminal! Ia ditahan
bukan karena mencuri, maling, atau narkoba. Dia anak yang baik. Apa yang
dilakukannya (menyebar foto, Red) karena sangat terpukul dan patah
hati dengan RS," tandas Heriyanti, ibu BP, emosional saat ditemui Radar
Lampung di kediamannya di Jl. Kopi Utara III, Perumnas Wayhalim,
Bandarlampung, kemarin.
Heriyati memang sangat terpukul dengan kejadian itu. Bagaimana tidak, dengan kejadian ini dia harus kehilangan dua orang terdekatnya. Yakni, sang suami, Iptu Bambang Sahrun yang meninggal dunia mendengar anaknya ditahan oleh polisi. Sedangkan Anaknya kini harus mendekam di penjara selama menjalani proses penyidikan.
Heriyati memang sangat terpukul dengan kejadian itu. Bagaimana tidak, dengan kejadian ini dia harus kehilangan dua orang terdekatnya. Yakni, sang suami, Iptu Bambang Sahrun yang meninggal dunia mendengar anaknya ditahan oleh polisi. Sedangkan Anaknya kini harus mendekam di penjara selama menjalani proses penyidikan.
Saat Radar Lampung (JPNN Group)
berkunjung ke rumahnya, bendera kuning tampak terpasang di sudut gang
menuju rumah BP. Dirumah minimalis bercat abu-abu tampak ramai para
kerabat berkumpul. Sebuah papan bunga ucapan belasungkawa dari Polsek
Tanjungan dan Kapolresta Bandarlampung Kombes Pol Dwi Irianto berjajar
rapi ditepi jalan.
Keluarga ini baru saja mengebumikan jenazah ayah BP. "Mohon maaf ya Mas, kami masih berkabung, Tolong pengertiannya. Saya mohon kematian suami saya tidak dikait-kaitkan dengan penahanan anak saya, ini murni takdir," kata perempuan berjilbab ini. (wahyu syaifullah/mas)
Keluarga ini baru saja mengebumikan jenazah ayah BP. "Mohon maaf ya Mas, kami masih berkabung, Tolong pengertiannya. Saya mohon kematian suami saya tidak dikait-kaitkan dengan penahanan anak saya, ini murni takdir," kata perempuan berjilbab ini. (wahyu syaifullah/mas)
No comments:
Post a Comment