info berita

Friday, April 5, 2013

THALIBAN ACEH MINTA LAMBANG BURAQ DAN SINGA DI KAJI ULANG

THALIBAN ACEH MINTA LAMBANG BURAQ DAN SINGA DI KAJI ULANG. 
GAMBAR MAHKOTA DI KEPALA MENGHINA NABI





Banda Aceh - Rabithah Thaliban Aceh (RTA) meminta Pemerintah Aceh dan ulama mengkaji kembali gambar buraq dan singa yang disahkan sebagai lambang Aceh oleh DPRA beberapa waktu lalu.

"Ulama harus dilibatkan dan bisa melakukan kajian kembali. Apakah sudah sesuai dengan semangat dan cita-cita keislaman rakyat Aceh,"kata Teuku Zulkhairi, MA, Ketua Departemen Riset RTA kepada koran ini, Selasa kemarin (2/4).

Dikatakan Teuku Zulkhairi, sejarah tentang Buraq tidak bisa dipisahkan dari sejarah Islam yang diukir oleh Nabi Muhammad Saw saat melakukan Israk Mi’raj. Namun, tidak ada referensi otentik dalam sejarah Islam bahwa Buraq itu berkepala wanita.

Sebagaimana diketahui, Buraq hanya dimaknai sebagai kendaraan yang terbangnya secepat kilat. Buraq dalam bahasa Arab berasal dari kata-kata barq yang bermakna kilat. Sejauh penelusuran Rabithah Thaliban Aceh, ilustrasi buraq yang kepala buraq digambarkan dengan kepala wanita dengan mahkota emas di kepalanya adalah bentuk cemoohan Yahudi bagi Nabi Muhammad SAW setelah beliau melakukan Israk Mi’raj."Yahudi mencemooh Nabi kita seolah gila perempuan dan harta,"kata dia.

Lebih lanjut dikatakan, bahwa pihaknya yakin, pemerintah Aceh dan DPRA mengetahui sejarah tersebut. "Jangan sampai lambang Aceh kontradiksi dengan semangat keislaman masyarakat Aceh. Persoalan lambang apa yang bisa dipakai sebagai penggantinya, saya kira Pemerintah Aceh dan DPRA bisa berkoordinasi dengan jajaran ulama besar di Aceh,"tegasnya.

Oleh karena itulah, Pemerintah Aceh dan DPRA harus siap mendengar masukan dari ulama karena sejarah keemasan Aceh dulu diukir dengan relasi mesra dan kritis antara ulama dan umara.

Maka itulah, Aceh hari ini juga tidak bisa dipisahkan dari kontribusi ulama. Bahkan, dukungan dan partisipasi ulamalah perjuangan Aceh dari masa penjajahan Belanda hingga era perdamaian dengan NKRI bisa terus berlanjut."Kita semua mencintai Aceh dan siap berjuang membawa Aceh menuju kejayaan dalam semangat Islam tanpa simbol-simbol dan semangat diluar Islam dalam simbol Aceh baru yang sedang dibangun", demikian ujarnya

No comments:

Post a Comment