New Delhi -
Pejabat kepolisian India meminta maaf setelah melontarkan penyataan
kontroversial terkait dengan pemerkosaan. Pada Rabu, 13 November 2013,
Kepala Biro Pusat Investigasi (CBI), Ranjit Sinha, mengatakan, "Jika
Anda tidak bisa mencegah pemerkosaan, maka sebaiknya Anda menikmatinya."
Komentar itu direspons dengan amarah oleh ribuan kaum perempuan negeri
itu.
Di India, CBI adalah lembaga investigasi utama negara, setara FBI di Amerika Serikat.
Sinha
membuat pernyataan itu dalam konferensi pers tentang pelarangan taruhan
dalam olahraga dan kebutuhan untuk melegalkan perjudian. Ia mengatakan
jika negara tidak bisa menghentikan perjudian, maka setidaknya bisa
mendulang pendapatan dengan melegalisasinya.
"Jika Anda tidak
dapat menegakkan larangan taruhan, itu seperti mengatakan, 'Jika Anda
tidak dapat mencegah pemerkosaan, maka Anda bisa menikmatinya',"
katanya. Pernyataan itu menyebabkan kemarahan di seluruh India, yang
tahun lalu diguncang protes luas menyusul pemerkosaan brutal atas
seorang mahasiswi di sebuah bus di New Delhi.
Dalam pembelaannya,
Sinha mengatakan bahwa komentarnya telah diambil di luar konteks dan
disalahartikan. Ia juga menyatakan menyesali ucapannya.
Aktivis
yang telanjur marah tetap menuntut pengunduran dirinya. Partai Komunis
India pimpinan Brinda Karat mengatakan komentar Sinha menyinggung semua
perempuan, tak hanya di India. "Sungguh memuakkan seorang pria yang
bertanggung jawab atas beberapa penyelidikan pemerkosaan harus
menggunakan analogi seperti itu," kata Karat. "Dia tak hanya
merendahkan, tapi juga menghina kaum perempuan."
India tengah
mereformasi hukum bagi pemerkosa dan menciptakan pengadilan jalur cepat
untuk kasus-kasus pemerkosaan. Undang-undang baru ini diperkenalkan
setelah serangan seksual di negeri itu menimbulkan kemarahan di seluruh
dunia. Mereka juga menetapkan hukuman mati bagi pelanggar yang melakukan
perbuatannya secara berulang atau menyebabkan kematian korban.
No comments:
Post a Comment