TEMPO.CO, Jakarta
-Memiliki posisi atau jabatan tertinggi dan kekuasaan sering menjadi
kartu sakti dalam menyelesaikan berbagai pesoalan. Di Indonesia,
beberapa kasus hukum yang menimpa dan menjerat anak dan keluarga pejabat
bisa secepat angin lewat alias bebas.
Memang tidak ada statistik berapa anak pejabat yang terkena kasus
hukum. Meskipun dalam belakangan ada beberapa kasus berhasil menguak
tingkah laku anak pejabat, jumlahnya seperti puncak gunung es. Banyak
yang berhasil ditutupi. Keuntungannya menjadi anak pejabat walaupun
berhasil ditangkap tapi beruntung hukumannya diringankan atau bisa
bebas. Berikut beberapa diantaranya.
1. Henry Baskoro Hendarso alias Enji
Orang tua : Bekas Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri
Nama
Enji menjadi buah ramai di kalangan selebritas karena hubungan
percintaan dengan pedangdut Ayu Tingting. Sebelumnya tidak banyak yang
mendengar nama Enji. Namun tiba-tiba pada 4 Juli Enji menikahi Ayu
Tingting. Waktu itu tersiar kabar Ayu menikah karena sudah berbadan dua
alias hamil. Gosip miring itu dijawab Ayu dengan gaya jawaban selebriti.
"Kalau ditanya saya hamil apa enggak, semua perempuan pasti pingin
hamil, lihat saja nanti," kata pemilik nama asli Ayu Rosmalina (5 Juli
2013). Namun ketika masalah dirinya terus mencuat pada bulan November
Ayu mengaku sudah hamil bulan keempat. Ketika itu Ayu ditanya wartawan
yang mendengar ia akan bercerai dengan Enji. "Nah itu dia, saya enggak
omongin itu dulu sekarang. Posisi saya lagi hamil. Saya ngerti agama,
omongan itu (cerai) belum saatnya. Lihat ke depan aja," kata Ayu kepada
Tempo.
Pihak Enji yang pertama membuka cerita penyebab gosip
perceraian dengan Ayu. Pada jumpa pers Enji mengaku bukan dirinya yang
meninggalkan Ayu. Awalnya pada 25 Agustus 2013 Ayu pamit untuk bekerja.
Namun semenjak itu, Ayu tidak pernah kembali ke rumah mereka. Menurut
Enji, Ayu justru memilih pulang ke rumah tuanya. Padahal antara Enji dan
Ayu tidak ada pertengkaran apa pun. Enji juga mengakui niat baiknya
ditolak Ayu. "Setiap bulan saya berusaha nafkahi, tapi ditolak. Dia
tidak mau nerima," kata Enji
2. Anggara Putra Trisula
Orang tua : Brigadir Jenderal (Purn) Polisi Totok Sudharto
Anggara
baru berusia muda, 21 tahun. Namun liat aksinya pada 31 Oktober 2013
lalu. Kesal mobilnya tidak diperbolehkan masuk oleh beberapa murid
sekolah dan petugas keamanan Hang Tuah 2 Sidoarjo Anggara langsung
menancap gas.
Anggara langsung mundur dengan kencangnya dan
menabrak 10 siswa Hang Tuah 2 Sidoarjo. Satu orang terluka parah karena
patah kakinya. Anggara langsung tancap gas lari sebelum dihakimi massa.
Ketika ditangkap Anggara berdalih penyebab kecelakaan karena diancam
murid-murid SMA Hang tuah, padahal ia hendak memberi kue ke teman
wanitanya yang bersekolah di situ.
3. Adiguna Sutowo
Orang tua : Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia ke-3, Ibnu Sutowo
Setelah
lama namanya menghilang, Adiguna kembali menjadi sorotan. Kali ini pada
Sabtu dinihari 26 Oktober 2013 seorang wanita menerobos pintu rumah
Vika Dewayani,istri kedua Adiguna. Wanita itu diduga Anastasia Florina
Limasnax alias Flo, istri gitaris Padi, Piyu. Aksi flo pagi malam itu,
dengan menabrakan mobil Mercy yang ia bawa. Langsung tiga mobil ditabrak
termasuk mobil Lexus milik Vika.
Menariknya, Adiguna mengakui
penabrakan dilakukan dirinya sehingga tidak menjadi masalah hukum.
"Rumah-rumah gue, mau gue tabrak mau gue bakar, enggak ada yang
dirugiin. Mau apa lu? Enggak ada urusannya sama lu semua," kata Adiguna
saat jumpa pers. Lain lagi pengakuan Daryono, sopir Adiguna. Menurutnya
Flo lah yang menabrakan mobil, sedangkan Adiguna malam itu juga berada
di mobil Mercy
namun dalam keadaan teler.
Aksi lain dari
Adiguna pada malam pergantian tahun 2004 ke 2005. Waktu itu Adiguna
menembak seorang pegawai di Fluid Club and Lounge di Hotel Hilton
Jakarta (sekarang Hotel Sultan). Penyebabnya kartu kredit teman
wanitanya ditolak Rudy, kemudian Adiguna menembakan pistol Smith &
Wesson kaliber 22 mm, ke kepala Rudy. Beruntungnya Adiguna hanya
dijatuhi hukuman 7 tahun dari tuntutan seumur hidup.
4. M. Rasyid Amrullah Rajasa
Orang tua : Menteri Perokonomian Hatta Rajasa
Masyarakat
sulit melupakan akibat aksi mengebut Rasyid dengan BMW X5. Saat itu
kecelakaan terjadi di Tol Jagorawi Km 3+350 arah Bogor pada Selasa, 1
Januari 2013, sekitar pukul 05.45. Mobil yang ia kendarai menabrak dari
belakang Daihatsu Luxio,
akibatnya dua orang tewas. Namun ia
beruntung, vonis yang dibacakan Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada 25
Maret 2013 hanya menghukum 5 bulan penjara dengan masa percobaan 6
bulan. Menurut hakim yang eringankan Rasyid, "Terdakwa sopan, tidak
mempersulit persidangan, masih muda dan kuliah, serta mau meminta maaf,"
ujar Ketua majelis Hakim J. Soehajono. Vonis hakim sesuai dengan
harapan pengacara Rasyid. "Kami menginginkan Rasyid dinyatakan tidak
bersalah dan bebas. Karena dia itu korban," ujar Riri Purbasari.
5. Decky Setiawan alias Agus Ishak
Orang tua : Jenderal Soebagyo HS (saat itu Kepala Staf Angkatan Darat)
Pada 8 Agustus 199 Decky Setiawan alias Agus Ishak, anak Kepala Staf
Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Subagyo HS yang kedapatan membawa
narkotik. Agus tak sampai 24 jam mendekam dalam tahanan. Padahal, barang
bukti yang ditemukan bersamanya terbilang sangat besar. Agus ditangkap
ketika Polres Jakarta Barat menggelar Operasi Kilat Jaya di kawasan
Mangga Besar, tepatnya di Hotel Travel. Polisi menangkap basah Decky
beserta rekannya Doni yang terbukti memiliki 4 kilogram shabu-shabu dan
7.000 butir ekstasi. Barang bukti itu ditemukan dalam lemari di kamar
hotel tersebut. Dari Decky sendiri ditemukan satu kantong plastik berisi
shabu-shabu dan satu lagi berisi daun ganja.
Pada saat hendak
ditangkap, Decky menggertak polisi dengan menyebut dirinya sebagai
anggota Komando Pasukan Khusus (Koppasus) berpangkat letnan dua dan juga
anak Jenderal Subagyo HS. Karena memiliki kepercayaan diri yang cukup
tinggi dan menganggap gertakan itu terlalu mengada-ada, apalagi Decky
tak dapat menunjukkan KTP dan bukti pengenal lainnya, Agus diseret ke
kantor polisi. Kapolda Metro Jaya saat itu, Mayjen Noegroho Djajusman
pun, mengatakan meski yang ditangkap dalam Operasi Kilat Jaya adalah
anak jenderal, kepolisian akan memproses kasus secara hukum tanpa
pandang bulu.
No comments:
Post a Comment