info berita

Monday, November 11, 2013

5 Anak Pejabat yang Berurusan dengan Aparat

TEMPO.CO, Jakarta -Memiliki posisi atau jabatan tertinggi dan kekuasaan sering menjadi kartu sakti dalam menyelesaikan berbagai pesoalan. Di Indonesia, beberapa kasus hukum yang menimpa dan menjerat anak dan keluarga pejabat bisa secepat angin lewat alias bebas.

Memang tidak ada statistik berapa anak pejabat yang terkena kasus hukum. Meskipun dalam belakangan ada beberapa kasus berhasil menguak tingkah laku anak pejabat, jumlahnya seperti puncak gunung es. Banyak yang berhasil ditutupi. Keuntungannya menjadi anak pejabat walaupun berhasil ditangkap tapi beruntung hukumannya diringankan atau bisa bebas. Berikut beberapa diantaranya.

1. Henry Baskoro Hendarso alias Enji
Orang tua : Bekas Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri

Nama Enji menjadi buah ramai di kalangan selebritas karena hubungan percintaan dengan pedangdut Ayu Tingting. Sebelumnya tidak banyak yang mendengar nama Enji. Namun tiba-tiba pada 4 Juli Enji menikahi Ayu Tingting. Waktu itu tersiar kabar Ayu menikah karena sudah berbadan dua alias hamil. Gosip miring itu dijawab Ayu dengan gaya jawaban selebriti. "Kalau ditanya saya hamil apa enggak, semua perempuan pasti pingin hamil, lihat saja nanti," kata pemilik nama asli Ayu Rosmalina (5 Juli 2013). Namun ketika masalah dirinya terus mencuat pada bulan November Ayu mengaku sudah hamil bulan keempat. Ketika itu Ayu ditanya wartawan yang mendengar ia akan bercerai dengan Enji. "Nah itu dia, saya enggak omongin itu dulu sekarang. Posisi saya lagi hamil. Saya ngerti agama, omongan itu (cerai) belum saatnya. Lihat ke depan aja," kata Ayu kepada Tempo.

Pihak Enji yang pertama membuka cerita penyebab gosip perceraian dengan Ayu. Pada jumpa pers Enji mengaku bukan dirinya yang meninggalkan Ayu. Awalnya pada 25 Agustus 2013 Ayu pamit untuk bekerja. Namun semenjak itu, Ayu tidak pernah kembali ke rumah mereka. Menurut Enji, Ayu justru memilih pulang ke rumah tuanya. Padahal antara Enji dan Ayu tidak ada pertengkaran apa pun. Enji juga mengakui niat baiknya ditolak Ayu. "Setiap bulan saya berusaha nafkahi, tapi ditolak. Dia tidak mau nerima," kata Enji

2. Anggara Putra Trisula
Orang tua : Brigadir Jenderal (Purn) Polisi Totok Sudharto

Anggara baru berusia muda, 21 tahun. Namun liat aksinya pada 31 Oktober 2013 lalu. Kesal mobilnya tidak diperbolehkan masuk oleh beberapa murid sekolah dan petugas keamanan Hang Tuah 2 Sidoarjo Anggara langsung menancap gas.

Anggara langsung mundur dengan kencangnya dan menabrak 10 siswa Hang Tuah 2 Sidoarjo. Satu orang terluka parah karena patah kakinya. Anggara langsung tancap gas lari sebelum dihakimi massa. Ketika ditangkap Anggara berdalih penyebab kecelakaan karena diancam murid-murid SMA Hang tuah, padahal ia hendak memberi kue ke teman wanitanya yang bersekolah di situ.
3. Adiguna Sutowo
Orang tua : Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia ke-3, Ibnu Sutowo

Setelah lama namanya menghilang, Adiguna kembali menjadi sorotan. Kali ini pada Sabtu dinihari 26 Oktober 2013 seorang wanita menerobos pintu rumah Vika Dewayani,istri kedua Adiguna. Wanita itu diduga Anastasia Florina Limasnax alias Flo, istri gitaris Padi, Piyu. Aksi flo pagi malam itu, dengan menabrakan mobil Mercy yang ia bawa. Langsung tiga mobil ditabrak termasuk mobil Lexus milik Vika.
Menariknya, Adiguna mengakui penabrakan dilakukan dirinya sehingga tidak menjadi masalah hukum. "Rumah-rumah gue, mau gue tabrak mau gue bakar, enggak ada yang dirugiin. Mau apa lu? Enggak ada urusannya sama lu semua," kata Adiguna saat jumpa pers. Lain lagi pengakuan Daryono, sopir Adiguna. Menurutnya Flo lah yang menabrakan mobil, sedangkan Adiguna malam itu juga berada di mobil Mercy
namun dalam keadaan teler.

Aksi lain dari Adiguna pada malam pergantian tahun 2004 ke 2005. Waktu itu Adiguna menembak seorang pegawai di Fluid Club and Lounge di Hotel Hilton Jakarta (sekarang Hotel Sultan). Penyebabnya kartu kredit teman wanitanya ditolak Rudy, kemudian Adiguna menembakan pistol Smith & Wesson kaliber 22 mm, ke kepala Rudy. Beruntungnya Adiguna hanya dijatuhi hukuman 7 tahun dari tuntutan seumur hidup.
4. M. Rasyid Amrullah Rajasa
Orang tua : Menteri Perokonomian Hatta Rajasa

Masyarakat sulit melupakan akibat aksi mengebut Rasyid dengan BMW X5. Saat itu kecelakaan terjadi di Tol Jagorawi Km 3+350 arah Bogor pada Selasa, 1 Januari 2013, sekitar pukul 05.45. Mobil yang ia kendarai menabrak dari belakang Daihatsu Luxio,
akibatnya dua orang tewas. Namun ia beruntung, vonis yang dibacakan Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada 25 Maret 2013 hanya menghukum 5 bulan penjara dengan masa percobaan 6 bulan. Menurut hakim yang eringankan Rasyid, "Terdakwa sopan, tidak mempersulit persidangan, masih muda dan kuliah, serta mau meminta maaf," ujar Ketua majelis Hakim J. Soehajono. Vonis hakim sesuai dengan harapan pengacara Rasyid. "Kami menginginkan Rasyid dinyatakan tidak bersalah dan bebas. Karena dia itu korban," ujar Riri Purbasari.
5. Decky Setiawan alias Agus Ishak
Orang tua : Jenderal Soebagyo HS (saat itu Kepala Staf Angkatan Darat)
Pada 8 Agustus 199 Decky Setiawan alias Agus Ishak, anak Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Subagyo HS yang kedapatan membawa narkotik. Agus tak sampai 24 jam mendekam dalam tahanan. Padahal, barang bukti yang ditemukan bersamanya terbilang sangat besar. Agus ditangkap ketika Polres Jakarta Barat menggelar Operasi Kilat Jaya di kawasan Mangga Besar, tepatnya di Hotel Travel. Polisi menangkap basah Decky beserta rekannya Doni yang terbukti memiliki 4 kilogram shabu-shabu dan 7.000 butir ekstasi. Barang bukti itu ditemukan dalam lemari di kamar hotel tersebut. Dari Decky sendiri ditemukan satu kantong plastik berisi shabu-shabu dan satu lagi berisi daun ganja.

Pada saat hendak ditangkap, Decky menggertak polisi dengan menyebut dirinya sebagai anggota Komando Pasukan Khusus (Koppasus) berpangkat letnan dua dan juga anak Jenderal Subagyo HS. Karena memiliki kepercayaan diri yang cukup tinggi dan menganggap gertakan itu terlalu mengada-ada, apalagi Decky tak dapat menunjukkan KTP dan bukti pengenal lainnya,  Agus diseret ke kantor polisi. Kapolda Metro Jaya saat itu, Mayjen Noegroho Djajusman pun, mengatakan meski yang ditangkap dalam Operasi Kilat Jaya adalah anak jenderal, kepolisian akan memproses kasus secara hukum tanpa pandang bulu.

No comments:

Post a Comment