Monday, July 22, 2013
Tim Antimaksiat Gerebek Restoran Segar Langsa Karena Jualan Nasi Siang Hari
Foto : Di Saat Penggerebekan Restoran, Kasie Penegakan Kebijakan Daerah dan Syariat Islam WH Aceh Timur, Aminullah SE, (kiri) Juga memberi peringatan pada penjual makanan di kecamatan Peureulak Kota, Kamis (18/7) yang berjualan di bawah pukul 16.00 WIB. Pedagang dibolehkan berjualan setelah shalat Ashar.
LANGSA - Tim antimaksiat Kota Langsa yang terdiri petugas Dinas Syariat Islam (DSI) dan Polisi Wilayatul Hisbah (WH), selesai shalat Jumat (19/7) menggrebek Restoran Segar yang berada di kawasan toko belakang Jalan Iskandar Muda, karena menjual nasi siang hari. Pemilik restoran dminta membuat pernyataan tertulis.
Kepala DSI Kota Langsa, Drs H Ibrahim Latif MM, kepada Serambi Sabtu (20/7) mengatakan, penggerebekan ini berawal adanya laporan masyarakat bahwa ada salah satu restoran di kawasan toko belakang Kota Langsa, selama bulan Ramadhan ini ada menjual nasi dan jenis makan lainnya. Mendapat informasi itu, tim langsung bergerak ke Jalan Iskandar Muda tersebut.
Menurutnya, restoran yang menjual nasi siang hari itu hanya membuka pintu belakang, sehingga jika dilihat dari depan restoran itu tetap tutup. “Kalau tidak diperhatikan dengan baik, maka sulit untuk kita ketahui dan didapati barang bukti (BB) bahwa mereka menjual nasi. Kemarin saya tugaskan salah seorang anggota WH untuk membeli nasi,” katanya.
Ibrahim Latif menambahkan, setelah adanya BB nasi bungkus itu barulah tim antimaksiat menuju lokasi, dan pada Jumat (19/7) sore itu juga, pemilik Restoran Segar, Deni langsung dibawa ke DSI Kota Langsa. Awalnya Andi sempat berkilah tak menjual nasi itu, tetapi setelah ditunjukan BB, ia tak bisa mengelak atas perbuatannya tersebut.
Namun berhubung qanun jinayah atau hukum acara tentang itu belum ada atau belum disahkan, maka proses hukum tidak dapat dilanjutkan kepada Deni. Oleh karenanya pihak DSI hanya bisa memberikan peringatan keras dan membuat pernyataan di atas materai kepada pelaku, Deni, dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi. Dan apabila kedapatan lagi menjual nasi di siang hari, pemilik restoran itu juga mengaku bersedia dicambuk.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment