info berita

Tuesday, May 14, 2013

Kopi ‘Besarkan’ Tanah Gayo Di Dunia Internasional

Foto : Buah Yang Menghasilkan Biji Kopi Yang Menjadi Komoditas Unggulan Masy. Aceh Tengah

Aceh Tengah – Tanah Gayo, dataran tinggi dengan segenap anugerah Allah SWT berupa tanah subur dan pemandangan yang memanjakan mata. Tentu saja tidak hanya itu, banyak anugerah Yang Maha Kuasa lainnya yang dapat dinikmati siapa saja di negeri Raja Linge itu. Satu dari sekian banyak yang dibicarakan orang ialah Kopi Gayo.

Nurdin (34), petani kopi yang dijumpai AtjehLINK, Sabtu (11/5/2013 ) di Kecamatan Bebesan menyadari benar jika kopi adalah pegangan ekonomi bagi sebagian besar masyarakat Aceh Tengah, sehingga dengan kopi masyarakat Aceh Tengah dapat memenuhi kebutuhan keluarganya, sebagai contoh untuk pendidikan anak-anaknya.

Dari informasi yang diperoleh dari pihak Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, hampir tidak ada masyarakat setempat yang tidak memiliki kebun kopi yang sering disebut emasnya tanah Gayo.

Perusahaan pengumpul kopi tersebut sudah berhasil mengekspor kopi Gayo hingga ke luar negeri, seperti Australia, China, Belanda dan beberapa negera besar lainnya di dunia.

Sebut saja Oro Coffe Gayo yang beralamat di Kampung Mongal, Bebesen, Aceh tengah. Usaha perdagangan kopi milik H Rasyid tersebut tergolong besar. Dalam gudangnya saja mampu menampung puluhan ton karung biji kopi dan sudah siap ekspor.
“Ada beberapa negara luar yang menjadi tujuan ekspor dan kami sudah merintisnya sejak beberapa tahun lalu,” ujar lelaki berpenampilan sederhana ini saat dijumpai AtjehLINK di tempat usahanya.

Katanya, seluruh kopi dari pabriknya itu berasal dari kebun kopi masyarakat di Aceh Tengah dan sekitarnya yang dibeli dengan harga yang pantas. Masyarakat yang diperkerjakan disini untuk memilah (sortir) biji kopi juga dibedakan sesuai nama dan kelasnya, seperti Luwak, Long Berry, Pie Berry, Fenci dan Special.
Dari barang contoh dalam toples “Kedai Gratis” bertingkat dua miliknya yang terletak searea dengan pabrik, lebih dari 35 nama yang tertempel dibagian luar toples. Di “Kedai Gratis” itu pula, lelaki tamatan SPG Aceh Tengah ini memajang produk kopinya di etalase.

No comments:

Post a Comment