“Hama babi sudah sangat meresahkan. Tanamam dan perkebunan milih warga habis semua dirusak,” sebut M Nur.
Aceh Besar – Resah dengan populasi hama babi yang semakin banyak dan mengganggu tanaman mereka, warga di Kecamatan Kuta Cot Glie dan Kecamatan Indrapuri, Kabupeten Aceh Besar, berburu babi hutan secara massal.
Seratusan warga yang berburu dengan peralatan tradisional seperti parang dan tombak, secara besama-sama memburu hama tersebut ke sejumlah hutan di dekat perkampungan yang diyakini sebagai sarang tempat persembunyiaan babi hutan.
M Nur (45), salah satu warga yang ikut dalam perburuan itu, mengatakan langkah yang diambil oleh warga tersebut dilakukan untuk meminimalisir populasi babi hutan diwilayah mereka. Pasalnya, selama ini hama babi hutan sudah sangat meresahkan masyarakat di kecamatan tersebut. “Hama babi sudah sangat meresahkan. Tanamam dan perkebunan milih warga habis semua dirusak,” sebut M Nur.
Menurutnya, meskipun masyarakat telah memasang perangkap di kebun miliknya, namun hama babi masih saja merusak taman mereka terutama pada malam hari. Dia berharap, perburuan secara massal tersebut dapat mengurangi populasi babi. “Perburuan ini akan dilakukan secara terus menerus oleh warga sampai hama babinya benar-benar hilang,” ujar M Nur.
Selain menggunakan perlengkapan tradisional, warga juga membawa serta beberapa ekor anjing. Secara bersama-sama warga mengejar hama babi ke dalam hutan dan semak-semak yang ada di dekat perkebunan warga.
Aceh Besar – Resah dengan populasi hama babi yang semakin banyak dan mengganggu tanaman mereka, warga di Kecamatan Kuta Cot Glie dan Kecamatan Indrapuri, Kabupeten Aceh Besar, berburu babi hutan secara massal.
Seratusan warga yang berburu dengan peralatan tradisional seperti parang dan tombak, secara besama-sama memburu hama tersebut ke sejumlah hutan di dekat perkampungan yang diyakini sebagai sarang tempat persembunyiaan babi hutan.
M Nur (45), salah satu warga yang ikut dalam perburuan itu, mengatakan langkah yang diambil oleh warga tersebut dilakukan untuk meminimalisir populasi babi hutan diwilayah mereka. Pasalnya, selama ini hama babi hutan sudah sangat meresahkan masyarakat di kecamatan tersebut. “Hama babi sudah sangat meresahkan. Tanamam dan perkebunan milih warga habis semua dirusak,” sebut M Nur.
Menurutnya, meskipun masyarakat telah memasang perangkap di kebun miliknya, namun hama babi masih saja merusak taman mereka terutama pada malam hari. Dia berharap, perburuan secara massal tersebut dapat mengurangi populasi babi. “Perburuan ini akan dilakukan secara terus menerus oleh warga sampai hama babinya benar-benar hilang,” ujar M Nur.
Selain menggunakan perlengkapan tradisional, warga juga membawa serta beberapa ekor anjing. Secara bersama-sama warga mengejar hama babi ke dalam hutan dan semak-semak yang ada di dekat perkebunan warga.
No comments:
Post a Comment