NANGGROE GUARDIAN AND STAKEHOLDERS MEET GOVERNOR OF MASS IN ACEH SIMPANG KODIM 0101
PEMANGKU WALI NANGGROE DAN GUBERNUR ACEH TEMUI MASSA DI SIMPANG KODIM 0101
* Dia mengatakan belum ada hasil dalam pertemuan antara Pemerintah Aceh dengan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.
- Massa di Simpang Kodim Akhirnya Bubarkan Diri
Banda Aceh - Pemangku Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar dan Gubernur Aceh Zaini Abdullah menjumpai massa yang berada di Simpang Kodim Banda Aceh. Malik Mahmud dan Zaini Abdullah datang setelah pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang membahas bendera dan lambang Aceh selesai selesai, Kamis 4 April 2013.
Selain Malik Mahmud dan Zaini Abdullah, hadir juga menjumpai massa Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem.
Ketika berjumpa dengan ribuan massa tersebut, Malik Mahmud berorasi. Dalam orasinya dia mengatakan sesuai dengan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) dan MoU Helsinki, bendera dan lambang Aceh saat ini sudah sah berlaku. "Pemerintah Pusat harus memahami itu," kata Malik Mahmud di depan ribuan massa.
Namun, kata dia, masih ada sedikit ganjalan karena adanya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2007. Menurut dia, PP tersebut tidak berlaku di Aceh karena bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi yaitu UUPA.
Dia mengatakan belum ada hasil dalam pertemuan antara Pemerintah Aceh dengan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.
--- Massa Akhirnya Bubarkan Diri
Ribuan massa pendukung bendera Aceh yang dari Kamis dinihari memadati Kota Banda Aceh dan dari tadi siang bertahan di Simpang Kodim Banda Aceh saat ini sudah mulai membubarkan diri dan kembali ke kampung masing-masing.
Mereka mulai membubarkan diri setelah mendengarkan orasi dari Pemangku Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar, Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Wakil Gubernur Muzakir Manaf di Simpang Kodim, Kamis sore, 4 April 2013.
Pemangku Wali Nanggroe dan Gubernur Aceh mengharapkan agar massa bisa kembali pulang ke daerah masing-masing sambil menunggu proses politik yang dilakukan Pemerintah Aceh dengan Pemerintah Pusat tentang bendera dan lambang Aceh. Selain mereka berdua, Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf juga mengharapkan agar massa bisa kembali rumah masing-masing.
- Massa di Simpang Kodim Akhirnya Bubarkan Diri
Banda Aceh - Pemangku Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar dan Gubernur Aceh Zaini Abdullah menjumpai massa yang berada di Simpang Kodim Banda Aceh. Malik Mahmud dan Zaini Abdullah datang setelah pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang membahas bendera dan lambang Aceh selesai selesai, Kamis 4 April 2013.
Selain Malik Mahmud dan Zaini Abdullah, hadir juga menjumpai massa Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem.
Ketika berjumpa dengan ribuan massa tersebut, Malik Mahmud berorasi. Dalam orasinya dia mengatakan sesuai dengan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) dan MoU Helsinki, bendera dan lambang Aceh saat ini sudah sah berlaku. "Pemerintah Pusat harus memahami itu," kata Malik Mahmud di depan ribuan massa.
Namun, kata dia, masih ada sedikit ganjalan karena adanya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2007. Menurut dia, PP tersebut tidak berlaku di Aceh karena bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi yaitu UUPA.
Dia mengatakan belum ada hasil dalam pertemuan antara Pemerintah Aceh dengan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.
--- Massa Akhirnya Bubarkan Diri
Ribuan massa pendukung bendera Aceh yang dari Kamis dinihari memadati Kota Banda Aceh dan dari tadi siang bertahan di Simpang Kodim Banda Aceh saat ini sudah mulai membubarkan diri dan kembali ke kampung masing-masing.
Mereka mulai membubarkan diri setelah mendengarkan orasi dari Pemangku Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar, Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Wakil Gubernur Muzakir Manaf di Simpang Kodim, Kamis sore, 4 April 2013.
Pemangku Wali Nanggroe dan Gubernur Aceh mengharapkan agar massa bisa kembali pulang ke daerah masing-masing sambil menunggu proses politik yang dilakukan Pemerintah Aceh dengan Pemerintah Pusat tentang bendera dan lambang Aceh. Selain mereka berdua, Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf juga mengharapkan agar massa bisa kembali rumah masing-masing.
* He said there are no results in the meeting between the Government of Aceh with Home Minister Gamawan Fauzi.
- Mass at Simpang District Military Command Disband Finally Yourself
Banda Aceh - Stakeholder Wali Nanggroe Haytar Al Malik Mahmud and Zaini Abdullah met Governor of Aceh masses are in Simpang Banda Aceh District Military Command. Malik Mahmud and Zaini Abdullah came after a meeting with Interior Minister Gamawan Fauzi, who discusses the flag and emblem finished finished Aceh, Thursday, April 4, 2013.
Besides Malik Mahmud and Zaini Abdullah, also attended the mass meet Vice Governor of Aceh Muzakir Manaf or Mualem.
When met with the crowds, Malik Mahmud oration. In his speech he said that according to the Law on Governing Aceh (BAL) and the Helsinki MoU, flag and emblem Aceh is now a legitimate force. "The Central Government should understand that," said Malik Mahmud in front of thousands of people.
However, he said, there is still some bitterness because of the Government Regulation (PP) No. 77 of 2007. According to him, the law does not apply in Aceh as opposed to rule the higher the BAL.
He said there are no results in the meeting between the Government of Aceh with Home Minister Gamawan Fauzi.
--- Mass Finally Disband Yourself
Thousands of supporters of Acehnese flag Thursday morning and packed the city of Banda Aceh on the last afternoon Simpang Banda Aceh District Military Command is starting to disperse and return to their respective villages.
They began to disperse after listening to speeches of Stakeholder Malik Mahmud Al Wali Nanggroe Haytar, Zaini Abdullah and Governor of Aceh Vice Governor Muzakir Manaf in Simpang District Military Command, Thursday afternoon, 4 April 2013.
Stakeholders and the Wali Nanggroe Aceh governor hopes that the masses could get back home to their respective areas while waiting for the political process of the Government of Aceh by the Central Government of the flag and emblem of Aceh. Besides those two, the Vice Governor of Aceh Muzakir Manaf was also hoped that the masses can return their homes.
No comments:
Post a Comment