Aceh Sering Di Landa Banjir Akibat Penebang Hutan Yang Tanpa Kontrol
Dirjen SDA Kementrian PU : Aceh Sering Di Landa Banjir Akibat Penebang Hutan Yang Tanpa Kontrol, Pemprov. Aceh Layak Bertanggung Jawab
* Karena kebutuhan pembangunan kian tinggi maka mereka membutuhkan pasokan kayu besar-besaran dan diutamakan dari lokal," jelasnya hari ini, Kamis (18/4/2013).
- Foto : Banjir yang merendam beberapa desa di kawasan Krueng Sabe, Aceh Jaya
Banda Aceh - Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum mengatakan banjir yang terjadi di Aceh disebabkan penebangan pohon secara masif akibat kebutuhan pembangunan.
Kasubdit Operasional dan Perawatan Penanggulangan Bencana SDA Tris Ruditian mengatakan kebutuhan kayu untuk pembangunan baik rumah maupun infrastruktur di Aceh pasca sunami 2004 silam terus meningkat.
"Karena kebutuhan pembangunan kian tinggi maka mereka membutuhkan pasokan kayu besar-besaran dan diutamakan dari lokal," jelasnya hari ini, Kamis (18/4/2013).
Kondisi tersebut menjadikan kawasan Pidie yang merupakan hutan punggung pulau Sumatra mengalami kerusakan.
Akibatnya, ujar Tris, frekuensi banjir pun meningkat dari 10 pada 2012 menjadi 15 pada 2013.
Tidak hanya itu, abrasi juga terjadi di pantai Ujong Mangki sepanjang 800 meter dan pantai Desa Kuala Ba'u sepanjang 1.500 meter.
No comments:
Post a Comment