Para peserta World Muslimah menjalani uji kemampuan membaca Alquran dalam karantina di Subang, Jumat (13/9). FOTO: EPA
JAKARTA - Pada saat peserta pemilihan Miss World 2013
sedang menjalani karantina di Bali sejak minggu lalu, di Jakarta digelar
kontes World Muslimah mulai Rabu (11/9). Ajang tersebut digelar sebagai
wadah bagi para perempuan berjilbab yang tidak mau melepaskan
pakaiannya untuk mengikuti kontes ratu kecantikan.
Pendiri World Muslimah Foundation Eka Shanty mengatakan,
penyelenggaraan ini tidak didesain untuk menyaingi kontes Miss World.
"Kami sudah tiga kali mengadakan, justru Miss World yang datang ke
sini," ujarnya.
Sejak kali pertama diadakan pada 2011, World Muslimah juga selalu berlangsung pada September.
Tahun ini ajang kecantikan bagi perempuan muslim sedunia itu akan
diikuti 20 kontestan yang berasal dari enam negara, yaitu Indonesia,
Malaysia, Brunei Darussalam, Bangladesh, Nigeria, dan Iran. Eka
menjelaskan, audisi peserta World Muslimah dilaksanakan secara online.
Mulanya, audisi awal diikuti sebelas negara dengan 551 peserta pada Juni
hingga Juli 2013. Dari jumlah itu, terpilih top 100 semifinalis. Mereka
lantas menyampaikan video tentang diri dan beragam aktivitas sosial
yang sudah dilakukan. "Seleksi video dilakukan melalui YouTube,"
tambahnya.
Nah, saat ini terpilih 20 finalis yang berkumpul di Jakarta dari
berbagai negara. Mereka akan bersaing untuk meraih gelar World Muslimah
2013, runner-up I, dan runner-up II. Selain itu, ada beberapa kategori
baru. Yakni The Most Inspiring Video, The Most Favorite, The Most
Talented, The Best Alquran Recitation, dan The World Netizen Muslimah.
Konsep acara World Muslimah juga diklaim Eka berbeda dengan kontes ratu
kecantikan lainnya. Pergelaran tersebut, menurut dia, lebih menonjolkan
sisi spiritualisme. Dari segi kostum, dipastikan tidak akan ada sesi
mengenakan pakaian minim.
"Sebaliknya, semua pakaian modis kontestan harus sesuai dengan syariat
Islam. "Apalagi, tahun ini aspek penilaian tak hanya melibatkan unsur
kecantikan," terang Eka, "tapi didasarkan pada tiga hal, yakni salihah,
smart, dan stylish.
Salihah adalah penilaian karakter dengan peserta akan mengaji bersama
untuk mendapatkan sepuluh besar. Setelah itu ada segmen smart, yakni
menilai komitmen, hingga terpilih lima besar. Sisanya akan masuk ke
segmen stylish dan memilih satu di antara enam kategori pertanyaan. Enam
kategori tersebut mengacu pada enam gaya hidup Islam yang akan
dikampanyekan jika nanti terpilih sebagai World Muslimah. Keenamnya
adalah islamic fashion, islamic syariah, food halal, fundamental
education, funding, dan tourism.
Eka mengakui, dalam pergelaran nanti, peserta tetap akan
berlenggak-lenggok di atas catwalk. "Ya, kami tetap ada runway, tapi
bukan untuk berpose atau hanya berlenggak-lenggok hanya untuk dilihat.
Tapi, saat dia berjalan tentu dengan koreografi," jelas Eka.
Selain unik dari busana para finalisnya yang berjilbab serta proses
seleksi, keunikan ditemukan dalam sistem penjurian. Tim juri akan
menyeleksi kontestan hingga dua besar. "Selanjutnya, ada seratus anak
yatim yang akan memilih pemenang dari dua besar yang terpilih," terang
Eka.
Malam final World Muslimah pada 18 September akan diramaikan
artis-artis tanah air seperti The Massive, Opick, Melly Goeslaw, dan
penyanyi cantik Raissa. "Selain itu, ajang kecantikan ini didukung
desainer-desainer ternama yang akan menampilkan busana muslim," ujar
Eka. (puj/hen/c9/kim)
No comments:
Post a Comment